Selamat Ulang Tahun Harinya Revolusi Bunga Anyelir , Perubahan menuju perbaikan kehidupan tanpa adanya pertumpahan darah. Memang Indah, jika semua Revolusi Bisa tanpa darah, tapi hanya Portugal yang terpilih bisa melakukannya. Tepat pada tanggal 25 April, engkau lahir ke bumi, menghirup udara, membuka mata, tangismu terdengar indah hingga mungkin orang disekitarmu menangis haru, mensyukuri keajaiban hidup yang diberikan pada mereka oleh tuhan melalui kamu. Engkau sebuah keajaiban, yang mulai saat kemarin memberikan warna bagi kehidupanku melalui senyummu. Mulai saat ini, aku suka Bunga Anyelir , Aku bisa selalu mengingatku, kapanpun kumau. Aku persembahkan Anyelir merah untukmu, bukan sebagai tanda cinta, hanya sebagai penanda yang harus kau tau, bahwa aku selalu rindu. Atas senyum yang kau berikan bukan terkhusus untuku, tapi dalam diam, aku mengagumi itu. Terima Kasih, pada harapan yang tidak pernah putus untuk teguh meyakinkanmu
Nona, Jingga bukan warna kesukaanku, mungkin juga bukan warna kesukaanmu. Tapi hari ini, aku akan mengingat satu warna yang tidak kusuka sebagai hadiah ucapan darimu yang kau tulis di media sosial. Warna yang akan selalu kuingat ketika aku begitu merindukanmu, Merindukan di sudut terluar kantin kampusku. Aku tidak ingin membagi kerinduan dengan mereka yang sedari tadi menemaniku, Karena mereka tidak akan paham dan mengerti seberapa dalam rinduku setelah hampir empat jam tidak melihat senyumanmu. Aku tidak ingin memberitahukan rinduku pada siapapun, Termasuk pada Drosophila melanogaster yang berterbangan di sore hari. Biarkan rindu ini hanya aku dan warna jingga yang tau. Karena dari senyumanmu, Aku belajar bahwa caramu memelukku hangat tak melulu melalui kedua lengan.